Thursday, April 21, 2016

Hakikat Kenal dan Cinta



Bicara Kuasa

Dari segi syariatnya,
yang menggerakkan akal fikiran dan hati kita ialah... diri kitalah.
yang membuatkan kita tahu, diri kitalah.
yang memahamkan kita, diri kitalah.
yang membuatkan kita mampu mengenal Allah, diri kitalah.
Kita yang rancang, kita yang usaha.

Namun pada hakikatnya,
Yang menggerakkan akal fikiran dan hati kita tidak lain ialah Allah.
Yang membuatkan kita tahu ialah Allah.
Yang memahamkan kita ialah Allah.
Yang membuatkan kita mampu mengenal, ialah Allah.
Dia yang rancang, Dia yang tentukan, sejak/pada azali.

Dan sekarang,
Dia cuma menjalankan segala perancangan-Nya.
Segala perancangan-Nya tepat berlaku.
Perancangan-Nya sempurna.
Tidka pernah tersilap, tidak pernah kurang tepat.
Tidak pernah terawal, tidak pernah terlambat.
Allah Maha Mengetahui.

Tidak ada yang mampu menggerakkan akal dan hati selain Allah.
Tidak ada yang berkuasa membuatkan tahu selain Allah.
Tidak ada yang dapat memberi faham selain Allah.
Tidak  ada yang ada kuasa untuk mengenal selain Allah.
Tidak ada yang mampu merancang dan menentukan selain Allah.
Hanya Allah satu-satunya yang ada kuasa.
Selain daripada Dia langsung tidak punya sebarang kuasa.
Allah Maha Berkuasa.

Bicara Kenal (Ma’rifah)

Pada syariatnya,
yang mengenal bukan Yang Dikenal,
Yang Dikenal bukan yang mengenal,
yang mengenal dan Yang Dikenal adalah tidak sama,
yang mengenal dan Yang Dikenal berbeza,
yang mengenal itu ialah kita,
dan Yang Dikenal itu ialah Allah.

Namun pada hakikatnya,
Yang Mengenal itulah Yang Dikenal,
Yang Dikenal itulah Yang Mengenal,
Yang Mengenal dan Yang Dikenal adalah sama,
Yang Mengenal dan Yang Dikenal adalah satu,
Yang Mengenal itu ialah Allah,
dan Yang Dikenal itu tidak lain ialah Dia juga.

Tidak ada Yang Mengenal selain Allah.
Tidak ada Yang Dikenal selain Dia.

Hanya Allah yang ada kuasa untuk mengenal.
Hanya Allah yang ada kuasa untuk membuatkan kenal.
Tanpa izin, tanpa kehendak, tanpa kuasa dan tanpa ketentuan Dia, 
tidak ada sesiapa pun yang dapat mengenal.

Jadi, siapa yang sebenar-benarnya Yang Mengenal?
Hanya Allah sahaja.

Bicara Cinta (Mahabbah)

Dari pandangan syariatnya,
yang mencinta itu bukan Yang Dicinta,
Yang Dicinta itu bukan yang mencinta,
yang menyembah itu bukan Yang Disembah,
Yang Disembah itu bukan yang menyembah.

Walhal dari sudut hakikatnya,
Yang Mencinta itulah Yang Dicinta,
Yang Dicinta itulah Yang Mencinta,
Yang Mencinta dan Yang Dicinta adalah satu,
Yang Mencinta itu ialah Allah,
dan Yang Dicinta itu tidak lain ialah Dia juga.

Tidak ada Yang Mencinta selain Allah.
Tidak ada Yang Dicinta selain Dia.

Hanya Allah yang ada kuasa untuk mencinta.
Hanya Allah yang ada kuasa untuk membuatkan selain Dia mencinta.
Tanpa izin, tanpa kehendak, tanpa kuasa dan tanpa ketentuan Dia, 
tidak ada sesiapa pun yang dapat mencinta.

Jadi, siapa yang sebenar-benarnya Yang Mencinta?
Hanya Allah sahaja.

Bicara Hakikat Kenal dan Cinta

Tiada Yang Mengenal selain Allah,
dan tiada Yang Dikenal selain Allah.
Tiada Yang Mencinta selain Allah,
Dan tiada Yang Mencinta selain Dia juga.

Inilah antara maksud “semuanya Allah”.
Bukannya bermaksud semua makhluk itu Allah,
dan bukan juga bermaksud Allah itu semua makhluk.
Semua atau mana-mana zat makhluk bukan Allah,
dan Allah bukan semua atau mana-mana zat makhluk.

Tiada Yang Sebenar-benar Berkuasa selain Allah.
Tiada Yang Sebenar-benar Hidup melainkan Allah.
Tiada Yang Sebenar-benar Ada selain Allah.
Tiada Yang Sebenar-benar Wujud melainkan Allah.

Yang Mengenal hanya Allah.
Yang Mencinta hanya Allah.
Yang Berkuasa hanya Allah.
Yang Hidup hanya Allah.
Yang Ada Hanya Allah.
Yang Wujud hanya Allah.

Berguru jangan sekadar kepada yang muslim,
juga jangan berpada dengan yang mukmin,
tetapi mestilah sampai kepada yang muhsin.
Dan hendaklah tembus kepada Yang Muhsin.

Hakikat dan syariat tiada terpisah.

Abu Zulfiqar
16 April 2016

No comments: